AbdulRahman, M.Pd. Pada awal 2019 ini saya ingin menyampaikan satu ayat, dan ayat ini sudah kita hapal semua. Saya yakin semua jamaah menghapal ayat ini. Apa itu? Dalam surat Ali-Imran ayat 102, Allah Swt. berfirman yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepadaNya. Dan janganlah kamu mati
Kesimpulannya Agama ini milik Allah, Allah lah yang menjaganya, kita tidak perlu ngotot menjadi pahlawan kesiangan, apalagi pakai provokasi, sebar kebencian, fitnah sana-sini. Allah dan agamanya tidak membutuhkan pembelaan kita, cukup bela dirimu saja. Sumber: Al-Ihya’ 5/96. Tabik, Rabat, 14 Okt 2019 Alvian Iqbal Zahasfan
16 "Untuk sabar bukanlah hal yang mudah, tapi kita harus pasrah atas segala ketentuan, juga sebagai bentuk pembelajaran." 17. "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." - (QS. Al-Baqarah: 286) 18. "Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya." – (Q.S At-Talaq: 3) 19.
KITAPERLU KEINDAHAN. Syekh Said Bonjol baru selesai tawajuh zuhur, duduk santai dengan Syekh Kadirun Yahya diteras surau sederhana. Syekh Said Bonjol berkata, “Inilah kehidupan saya, di depan sawah, diujungnya ada gunung, kadang saya berfikir apa Allah Ta’ala sudah lupa menjemput saya”. DI usia yang mendekati 120 tahun, tentu sambil
Vay Nhanh Fast Money. Sahabat, pernahkah kalian berfikir, Allah memerintahkan kita untuk beribadah. Lantas apakah Allah membutuhkan Ibadah kita? Apakah Allah membutuhkan kita untuk menghamba kepada-Nya? Sekali-kali tidak, Allah tidak pernah membutuhkan kita, tapi kitalah yang membutuhkan Allah. Allah memerintahkan kita Ibadah, Sholat kepada-Nya, semata-mata untuk kepentingan kita. Allah menjanjikan memberikan kita ketentraman dengan mengingat-Nya, bukan? Ingat firman Allah yang ini “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” [QS. Ar-Ra’d 28] Kalau kita nggak mau sholat, apakah Allah rugi? Tidak! Allah nggak rugi sama sekali. Karena yang nantinya galau, gundah, gelisah, ya diri kita sendiri. Yang nantinya sengsara di alam kuburnya dan di akhiratnya, ya yang ninggalin shalat itu sendiri. Ngaruh ke Allah nggak? Nggak sama sekali. Jadi yang butuh siapa? Allah yang butuh kita atau kita yang butuh Allah? Jelas kita yang butuh Allah. Segala apa yang Allah perintahkan kepada kita itu sebenarnya hanya untuk kebaikan diri kita sendiri. Allah tidak akan rugi apa pun jikalau kita tak melaksanakan apa yang Dia perintahkan. Tanpa kita puji pun, Allah sudah terpuji. Tanpa kita sucikan pun, Allah sudah Mahasuci. Allah tidak butuh kita! Tapi kitalah yang membutuhkan-Nya. Kalau kita berpaling dari Allah, apakah Allah rugi kehilangan makhluk yang hina seperti kita? Sekali-kali tidak! Karena akan ada makhluk Allah yang lain yang lebih mencintai-Nya dan lebih taat pada-Nya dibandingkan kita yang akan menggantikan kita. Allah tidak akan rugi sedikit pun. Coba lihat firman Allah berikut “Wahai sekalian manusia, kamulah yang butuh kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu lagi Maha Terpuji. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru untuk menggantikan kamu. Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.” [QS. Fathir 15-17] Allah Maha Kaya, Allah Maha Sempurna, Allah Maha Suci, Allah Maha Besar, Allah Maha segalanya. Apakah masih juga berfikir kalau Allah butuh kita? Tidak, Sahabat. Kitalah yang membutuhkan Allah. Kalaupun kita sudah menjalankan perintahnya, apakah itu juga akan menjamin kita masuk Surga-Nya? Tidak juga. Sesungguhnya karena Kasih Sayang Allah-lah kita bisa masuk ke dalam Surga-Nya. Makanya sahabat, yuk kita berlomba-lomba memperebutkan perhatian Allah, memperebutkan kasih dan sayang-Nya agar kita layak masuk ke dalam surga-Nya. Bagaimana caranya? Ya kita laksanakan segala perintah-Nya dan jauhi segala larangan-Nya, berlomba-lomba dalam kebaikan, dan terus berusaha memperbaiki diri agar menjadi manusia yang bermanfaat. Jadi, siapa yang butuh? Kita atau Allah? Kita lah PASTINYA! “Ya Allah, Terimalah segala amal dan ibadah yang telah kami lakukan. Ampunilah segala dosa yang pernah kami perbuat di dunia ini. Ya Allah, berilah selalu petunjuk-Mu, rahmat-Mu, dan hidayah-Mu kepada kami semua. Bimbinglah kami menuju surga yang Engkau janjikan, Ya Rabb. Aamiin.”
Kebanyakan orang yang enggan beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala merasa tidak membutuhkan pertolongan dari-Nya. Padahal tanpa-Nya, kita akan dengan sangat mudah terombang-ambing dalam fananya dunia. Kita tidak akan mampu lagi membedakan mana yang baik ataupun yang tidak baik bagi kita. Dan mengira bahwa setiap kejadian demi kejadian memang terjadi begitu saja tanpa adanya campur tangan Allah. Mungkin kita lupa bahwa Allah Maha Pengatur Segalanya, Maha Kaya pemilik alam semesta ini. Sehingga kita enggan untuk beribadah hanya kepada-Nya. Allah menegaskan dalam surat Fathir ayat 15 bahwa Allah Azza Wa Jalla sama sekali tidak membutuhkan ibadah kita, tapi justru kitalah yang membutuhkannya. “Hai manusia, kamulah yang membutuhkan kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu lagi Maha Terpuji.” QS. Fathir 15 Bentuk ibadah yang harusnya kita laksanakan adalah taat pada perintah-Nya dengan mengikuti apa yang disyariatkan oleh Rasulullah shollallohu alaihi wassalam. Tujuannya tak lain hanya untuk kebaikan kita, agar kita memperoleh ketenangan batin yakni cinta dari Allah subhanahu wa ta’ala. Ketika kita memperoleh ridho dan cinta-Nya maka terbukalah jalan kebaikan menuju apa yang kita cita-citakan yakni surga yang kekal dan abadi. Kehidupan di dunia mungkin akan penuh dengan lika-liku cobaan, namun ketika mampu untuk beribadah kepada-Nya, hati kita akan lapang dan sabar. Ketentraman dan kebahagiaan pun akan terpancar dari diri kita. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Tidak ada kebahagiaan, kelezatan, kenikmatan dan kebaikan hati melainkan bila ia meyakini Allah sebagai Rabb, Pencipta Yang Maha Esa dan ia beribadah hanya kepada Allah saja, sebagai puncak tujuannya dan yang paling dicintainya daripada yang lain.” Maka, ketika iman kita meningkat seharusnya kita juga mampu menghadapi persoalan hidup yang semakin rumit. Karena kita mempunyai Allah yang akan membantu kita mencari jalan keluar atas setiap permasalahan. Kita akan belajar bahwa hanya Allahlah tempat kita berharap dan bergantung, bukan kepada makluk ciptaan-Nya ataupun kepada yang lainnya.
Pertanyaan Jawaban Allah itu kudus, abadi, mahakuasa, dan seutuhnya dapat mencukupi diri. Ia tidak butuh ciptaanNya, tapi kita membutuhkan Dia. Seluruh ciptaan membutuhkan kehidupan yang ditopang oleh Allah sendiri. Engkau yang menumbuhkan rumput bagi hewan," dan "semuanya menantikan Engkau, supaya diberikan makanan pada waktunya...apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu Mazmur 10414,27,29. Sebaliknya, Allah tidak tergantung pada apapun atau siapapun. Ia tidak menderita kekurangan dan tidak mengalami keterbatasan. Ia adalah ""AKU ADALAH AKU," tanpa pengecualian ataupun kualifikasi Keluaran 314. Jika Ia membutuhkan sesuatu untuk hidup atau merasa sempurna, maka Ia bukanlah Allah. Jadi, Allah tidak membutuhkan kita. Tapi, herannya, Ia sangat mengasihi kita, dan di dalam kebaikanNya Ia menginginkan supaya kita dapat hidup bersamaNya dalam kekekalan. Dengan demikian, 2000 tahun yang lalu, Allah mengenakan kulit sebagai pakaianNya, datang ke bumi, dan memberikan diriNya sebagai tebusan untuk dosa kita dan membuktikan kasihNya bagi kita. Ia membayar harga mutakhir untuk mendamaikan kita pada diriNya, dan tidak ada seorangpun yang akan membayar harga sedemikian mahalnya untuk membeli suatu yang tidak mereka inginkan atau mereka hargai. Yesus pasti mengetahui apa yang akan dideritaNya di akhir masa pelayananNya di bumi Markus 831; Yohanes 184. Di dalam kesengsaraanNya di Getsemani, selagi berdoa tentang cobaan yang akan dideritaNya, "peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah" Lukas 2244. Yesus tentunya sangat akrab dengan nubuatan nabi Yesaya 5214, "begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi". Sang Anak Manusia dikuliti sampai tulang sedemikian rupa sehingga diriNya tidak merupai manusia. Siksaan itu kemudian diikuti sesuatu yang lebih parah, penyaliban itu sendiri, suatu metode eksekusi yang paling menyiksa dan paling kejam yang pernah diciptakan. Di saat Yesus bergantung di kayu salib, BapaNya di surga "berpaling" dari diriNya. Habakuk 113 menyatakan bahwa mata Allah "terlalu suci untuk melihat kejahatan." Di saat itu, Kristus berteriak, "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Matius 2746. Inilah harga yang telah Allah bayar bagi kita, dan dengan demikian kita dapat mengetahui bahwa Ia mengasihi kita. Oleh karena kasih yang luar biasa dan tak berdasar bagi pembangkang yang berdosa, kita diberi tawaran untuk kehidupan kekal. Keselamatan adalah anugerah, yang diberikan secara gratis bagi mereka yang meminta, yang berasal dari pengorbanan sukarela yang mengharukan itu oleh Allah satu-satunya. Roma 58 berkata, "Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." Sekali kita tergabung dengan Kristus, tiada yang dapat memisahkan kita dari Dia. Roma 838-39 "Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." Orang percaya di dalam Kristus telah diciptakan baru. Kita mengerti begitu dalam kasihNya terhadap kita "Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" Galatia 219-20. Anda juga dapat membenamkan diri di dalam kasih Allah yang kekal, yang tersedia untuk Anda - dan tahu kepastian mengenai kehidupan kekal. Bacalah disini untuk mempelajari apa yang diartikan menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi Anda. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apakah Allah membutuhkan manusia?
Manusia pasti membutuhkan orang lain, sedangkan Allah tidak membutuhkan makhluk lain. Allah tidak membutuhkan pertolongan dan Allah bisa memenuhi kebutuhan suluruh Makhluk-Nya. Oleh karena itu Allah disebut …1. Manusia pasti membutuhkan orang lain, sedangkan Allah tidak membutuhkan makhluk lain. Allah tidak membutuhkan pertolongan dan Allah bisa memenuhi kebutuhan suluruh Makhluk-Nya. Oleh karena itu Allah disebut …2. Allah tidak membutuhkan pertolongan siapapun allah yang memenuhi semua kebutuhan makhluknya karena allah memiliki sifat3. • Mengapa manusia membutuhkan Allah ?• Sejak kapan manusia membutuhkan Allah ? Kristen 4. Allah hanya hanya Allah yang Maha Agung karena tidak membutuhkan 5. 16. Kita harus mentaati segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena sebenykita yang butuh Allah Bukannya Allah yang butuh kita. Bahkan Allah Maha penolong Allah tak butuhzat atau makhluk lain. Karena Allah Al-Qayyuum yang artinya Allah Maha6. manusia tidak bisa hidup sendiri manusia membutuhkan orang lain tetapi Allah tidak pernah membutuhkan siapapun karena Allah memiliki sifat7. Mengapa Allah tidak membutuhkan siapapun8. Allah tidak membutuhkan9. Semua kebutuhan manusia ada pada allah ini menunjukkan bahwa allah adalah10. mengapa allah menciptakan munusia sedangkan allah tidak membutuhkannya?11. Sebetulnya bukan Allah yang membutuhkan shalat kita, tetapi yang sebenarnya membutuhkan shalat, tunduk dan taat kepada Allah, jelaskan!12. Allah maha agung allah tidak membutuh kan mahluk lain sedangkan manusia pasti membutuhkan orang lain pertanyaan fiatas menjelaskan bahwa allah bersifat13. Manusia membutuhkan orang lain sedangkan Allah tidak membutuhkan mahluk lain karena Allah bersifat14. Allah tidak membutuhkan tempat tetapi Allah15. semua kebutuhan manusia ada pada Allah ini menunjukkan bahwa Allah adalah16. allah tidak membutuhkan sesuatu adalah sifat allah.....17. allah tidak membutuhkan makluk lain oleh karena itu allah maha18. Allah tidak membutuhkan apa apa, Karena Allah mempunyai sifat19. allah tidak membutuhkan tempat teteapi allah20. kita selalu membutuhkan pertolongan allah sedangkan allah pertolongan kitaJawabanqiyamuhu binafsihipenjelasany Allah maha dibutuhkansemoga membantu 3. • Mengapa manusia membutuhkan Allah ?• Sejak kapan manusia membutuhkan Allah ? Kristen Jawaban~Karena manusia adalah makhluk ciptaan yg lemah dan terbatas,manusia akan mengalami yg namanya ketakutan,kesusahan,menyerah&kematian maka dari itu ia membutuhkan sesuatu yg mampu melindunginya dan menuntunnya kembali ketika suatu saat nanti ia menyerah dan tidak bisa hanya mengandalkan materi dan manusia lain.~sejak dari awal mula manusia diciptakanPenjelasanmoga jawaban nya dapat membantu kamuJawabankarena ALLAH tuhan kitasejak duluPenjelasanmaaf kalo salah jadikan jawaban yang tercerdas yatunggu Lo agamanya apa kok tulisan ada kristen 4. Allah hanya hanya Allah yang Maha Agung karena tidak membutuhkan Jawabantidak membutuhkan bantuan siapapun . semoga bermanfaat yasubhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar wala haula wala quwwata ilabilahilaliyiladzim Terima kasih sudah bersholawat hari inisemoga pahala kita mengalir selalu aamiin 5. 16. Kita harus mentaati segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena sebenykita yang butuh Allah Bukannya Allah yang butuh kita. Bahkan Allah Maha penolong Allah tak butuhzat atau makhluk lain. Karena Allah Al-Qayyuum yang artinya Allah Mahayang maha Berdiri atau mandiriPenjelasankarena allah berdiri sendiri tanpa bantuan siapapunjawabanAl-qayyum adalah salah satu al-asmaul husna atau nama-nama Allah yang baik dan indah. Al-qayyum artinya Yang Maha Berdiri atau Mandiri, yang berarti Allah Swt. berdiri sendiri tanpa bergantung pada siapa pun atau apa qayyuum memiliki 2 makna yaituPertama, Dia yang berdiri sendiri dan tidak membutuhkan seluruh makhluk, sehingga tidak butuh sesuatu pun, baik dalam hal adanya maupun dalam hal eksistensinya. Demikian pula dalam sifat kesempurnaan-Nya dan perbuatan yang muncul dari-Nya. Karena ketidakbutuhan-Nya bersifat dzati terkait langsung dengan Dzat Allah azza wa jalla sebagaimana kami telah terangkan, maka Dia tidak akan ditimpa kekurangan ataupun rasa Dialah yang selalu mengatur mahluk-Nya. Seluruh yang ada di alam ini membutuhkan-Nya, dengan rasa butuh yang dzati terkait langsung dengan dzat makhluk tersebut, tidak mungkin tidak, walau sesaat dari itu, makhluk butuh kepada-Nya dalam hal keberadaannya, Allah azza wa jalla lah yang memberikan kepadanya sebab-sebab eksistensinya tidak ada sesuatu pun dalam alam ini seluruhnya kecuali dalam 6. manusia tidak bisa hidup sendiri manusia membutuhkan orang lain tetapi Allah tidak pernah membutuhkan siapapun karena Allah memiliki sifatJawabansifat apaya???PenjelasanOooogk bola taumemiliki sifat penyayang maaf kalau salah 7. Mengapa Allah tidak membutuhkan siapapunJawabankarena Allah itu berbeda dengan mahluk, allah itu maha kuasa, Allah tidak memerluka siapapun. 8. Allah tidak membutuhkanJawabanBantuanMaaf kalau salahJawabanAllah tidak membutuhkan bantuan siapapun atau QIYAMUHU BINAFSIHIJawabanMaha pemberi. PenjelasanMaafkakaktakutsalahberikanjawabantercedasyakakak,seingatakuMahapemberi..AnwerbyZaarakhairunnisa 10. mengapa allah menciptakan munusia sedangkan allah tidak membutuhkannya? memang allah tidak membutuhkannya ..tetapi allah hanya ingin menguju ketabahan kita ketegaran..dllbukan allah tidak membutuhkan kita, tetapi allah sebenarnya menciptakan kita untuk menyembah dirinya, hanya saja sebagian orang dari kita tidak tahu untuk apa dirinya di ciptikan dan untuk apa dirinya puas dgn jwbnx.... 11. Sebetulnya bukan Allah yang membutuhkan shalat kita, tetapi yang sebenarnya membutuhkan shalat, tunduk dan taat kepada Allah, jelaskan!JawabanBagaimanakah jika manusia tidak mau beribadah kepada Allah? Misalnya, manusia tidak mau melakukan shalat atau ibadah-ibadah lain? Apakah eksistensi Allah akan terpengaruh? Apakah Allah akan pensiun menjadi Penguasa? Atau, apakah Allah akan sedih?Sebenarnya, Allah itu tidak butuh dengan kesalehan kita. Andai seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini menjadi ahli ibadah, menjadi orang takwa, maka itu tidak akan menambah kebesaran dan keagungan Allah. Keagungan dan kebesaran Allah itu sudah luar biasa, dan sudah di atas segala-galanya! Sebaliknya, jika yang ada di seluruh muka bumi ini menjadi ahli maksiat, kemaksiatan itu tidak akan mengurangi kebesaran dan keagungan kenapa kita harus shalat dan melakukan ibadah-ibadah yang lain? Padahal kalau kita shalat Allah tidak mendapatkan keuntungan apa-apa? Dan kalau tidak shalat Allah juga tidak rugi. Lantas, kenapa kita harus shalat?Diwajibkannya kita shalat sebenarnya semata-mata untuk kemaslahatan kita. Allah itu nggak butuh dengan shalat kita, tetapi kita butuh dengan shalat. Sebagai manusia alternative, kita dibebaskan untuk memilih, apakah mau mentaati perintah Allah atau tidak. Masing-masing akan memiliki konsekuensi sendiri-sendiri. Jika kita tunduk dan taat dengan perintah-perintah Allah, maka kita akan diberikan kebahagiaan di dunia dan di akherat fi dunya hasanah fil akhirati hasanah. Sebaliknya, jika kita menjadi penentang, azab yang pedih dunia akherat akan menimpa kita! Nah, kita dipersilahkan untuk melakukan pilihan!Jika ditinjau dari motivasinya, orang shalat itu ada tiga tipeOrang melakukan shalat karena takut disiksa! Bolehkah orang melakukan shalat karena takut disiksa? Boleh dan sah-sah saja. Sebab, jika seseorang tidak melakakun shalat mereka akhirnya tidak tercegah dari perbuatan keji dan munkar. Orang yang tidak tercegah dari perbuatan keji dan munkar akan tersiksa hidupnya. Jika tidak cepat-cepat taubat, matinya akan suul khatimah, dan adzab akherat akan menantinya!Orang yang shalat karena menginginkan Surga? Bolehkah orang shalat menginginkan surga? Boleh dan sah-sah saja! Sebab, shalat itu memang kunci Tirmidzi 4 telah menceritakan kepada kami Abu Bakr Muhammad bin Zanjawih Al Baghdadi dan tidak hanya satu, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Husain bin Muhammad berkata, telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Qarn dari Abu Yahya Al Qattat dari Mujahid dari Jabir bin Abdullah Radliaallahu 'anhuma, ia berkata, Rasulullah Shallahu 'alaihi wa Sallam bersabda " Kunci surga adalah shalat, sedang kunci shalat adalah wudlu."Dimaksud surga di sini adalah, fi dunya hasanah fil akhirati hasanah, kebahagiaan di dunia maupun di akherat. Al Jannah yang biasa diterjemahkan surga adalah dambaan setiap orang. Rasulullah sendiri mengatakan baiti jannati rumahku adalah surgaku untuk menggambarkan kebahagiaan beliau di dunia. Tentu saja surga di dunia akan berlanjut surge di akherat. Sebab, dunia ini adalah ladangnya akherat, dunia ini adalah cerminan di akherat nanti!Penjelasanmaff kalau salah hanya ituJawabanKita membutuhkan SholatPenjelasan Sebenarnya bukan butuh Sholat, tapi kita perlu Ridho-Nya karena sholat membuat-Nya RidhoSemoga membantu 12. Allah maha agung allah tidak membutuh kan mahluk lain sedangkan manusia pasti membutuhkan orang lain pertanyaan fiatas menjelaskan bahwa allah bersifatJawabanal-QayyumPenjelasansemoga bermanfaat 13. Manusia membutuhkan orang lain sedangkan Allah tidak membutuhkan mahluk lain karena Allah bersifatJawabansifat qiyamuhu binafsihi. PenjelasanBerarti Allah memiliki sifat qiyamuhu binafsihi. Kebalikan dari sifat qiyamuhu binafsihi adalah sifat ihtiyaju lighhoirihi butuh kepada yang lain.Maaf kalau salah 14. Allah tidak membutuhkan tempat tetapi AllahJawabanDIBUTUHKAN OLEH MANUSIA DAN ALLAH MENCIPTAKAN TEMPATJawabanAllah tidak membutuhkan tempat tetapi Allah bernaung di arsyAllah Ta'ala berfirman الرَّØْÙ…َٰÙ†ُ عَÙ„َÙ‰ الْعَرْØ´ِ اسْتَÙˆَÙ‰ٰRabb yang Maha Pemurah berada di atas Arsy. 5Ù‚ُÙ„ْتُ ÙŠَا رَسُولَ اللَّÙ‡ِ Ø£َÙَÙ„َا Ø£ُعْتِÙ‚ُÙ‡َا Ù‚َالَ ائْتِÙ†ِÙŠ بِÙ‡َا ÙَØ£َتَÙŠْتُÙ‡ُ بِÙ‡َا ÙَÙ‚َالَ Ù„َÙ‡َا Ø£َÙŠْÙ†َ اللَّÙ‡ُ Ù‚َالَتْ ÙِÙŠ السَّÙ…َاءِ Ù‚َالَ Ù…َÙ†ْ Ø£َÙ†َا Ù‚َالَتْ Ø£َÙ†ْتَ رَسُولُ اللَّÙ‡ِ Ù‚َالَ Ø£َعْتِÙ‚ْÙ‡َا ÙَØ¥ِÙ†َّÙ‡َا Ù…ُؤْÙ…ِÙ†َØ©ٌAku bertanya,“Wahai Rasûlullâh! tidakkah aku merdekakan dia?” Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Bawa dia kepadaku”. Maka aku membawanya menghadap Beliau. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bertanya kepadanya, “Di manakah Allâh?” Wanita itu menjawab, “Di atas langit”. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bertanya lagi, “Siapakah saya?” Wanita itu menjawab, “Anda adalah utusan Allâh”. Beliau bersabda, “Merdekakan dia, sesungguhnya dia seorang wanita mukminah”. [HR. Muslim, no. 537Semoga membantu Jawabantuhan yang maha esa dan dapat mengabulkan permintaan manusiaPenjelasaninsya allah berkah Jawabanmaha pemberi rizki,Pengatur semua urusan makhluknya,Maha mengetahui kebutuhan makhluknya,dllPenjelasansemoga benar 16. allah tidak membutuhkan sesuatu adalah sifat allah..... Qiyamuhu Binafsihi Berdiri Sendiri - ï»—ï»´ïºï»£ï»ª ïºï»¨ï»”ﺴﻪQiyamuhu binafsihi........ 17. allah tidak membutuhkan makluk lain oleh karena itu allah mahaAllah Maha bisa. maaf kalo salahallah swt adalah dzat maha kaya sehingga ia tidak membutuhkan apa pun dari alam semestaPenjelasanmaaf jika salahjangan lupa follow yamakasih 18. Allah tidak membutuhkan apa apa, Karena Allah mempunyai sifatsoalAllah tidak membutuhkan apa apa, Karena Allah mempunyai sifatPenjelasanMukhalafatul lilhawadisiJadikanjawabantercedassemogabermanfaatJawabanAl Qayyum maaf klo salah kak 19. allah tidak membutuhkan tempat teteapi allahJawabankarna allah tempat qt buat bersimpuh d hadapannya... maaf kalau slh ya 20. kita selalu membutuhkan pertolongan allah sedangkan allah pertolongan kita Allah itu hanya ingin kita menjadi kita jadi lebih baik, dan usaha kita yang ada di dunia ini ada balasannya, Allah memberi segala cobaan kepada kita karena ingin mengetahui imannya kepada Allah. Semoga membantu, maaf kalau salah ^▽^
allah tidak butuh kita tapi kita butuh allah